KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu
memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga saya sebagai penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Manusia dan Keindahan : Keindahan,
Renungan dan Keserasian “ ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi penilaian tugas dalam mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya di bidang Softskill dengan judul “Manusia dan Keindahan :
Keindahan, Renungan dan Keserasian “. Makalah ini ditunjang dengan adanya
pembahasan dan studi kasus, yang bertujuan untuk memperlengkap pemahaman
makalah sesuai dengan tema.Semua terjabarkan secara lengkap dan tidak
meniggalkan aspek lingkungan sekitar yang berhubungan dengan makalah yang telah
disusun.
Akhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi peningkatan pembelajaran dan penambahan ilmu pengetahuan untuk
mahasiswa yang lain. Penulisan makalah
ini tidak sepenuhnya sempurna, maka dari itu penulis sangat memerlukan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk menyempurnakan isi makalah.
Akhir kata penulis ucapkan terima
kasih dan semoga penulisan laporan ini berguna bagi para pembaca dan khususnya
penulis sendiri.
Jakarta, Oktober 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keindahan berasal dari
kata indah, yang artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya.Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,
pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara dan lain
sebagainya.Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, social dan
budaya.Karena itu keindahan dapat dikatakan merupakan bagian hidup dari
manusia.
Keindahan identik dengan kebenaran.Keindahan kebenaran dan kebenaran
adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai
daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu
tiruan lukisan.Monalisa tidak indah, karena dasarnya tidak benar.Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep
seni.Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai objek
yang diungkapkan.
Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera
perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Renungan berasal dari kata renung: artinya diam-diam memikirkan
sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil adri
merenung.Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori
itu ialah: teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi yang
artinya cocok, kena benar dan sesuai benar.Kata cocok, kena dan sesuai itu
mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan
makalah yang berjudul“ Manusia dan Keindahan : Keindahan,
Renungan dan Keserasian “adalah untuk memenuhi persyaratan tugas yang
diberikan agar mendapatkan penilaian yang bagus dalam mata kulia Ilmu Budaya
Dasar di bidang softskill.
Tujuan dalam pemilihan judul makalah “ Manusia dan Keindahan :
Keindahan, Renungan dan Keserasian” untuk menyesuaikan SAP yang telah
disusun dalam mata kuliah ini. Dan untuk pembelajaran bagi para mahasiswa yang
membutuhkan ilmu pengetahuan dari makalah ini.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 KEINDAHAN
Keindahan atau
keelokan merupakan sifat dan
ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman
persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.Sebuah "kecantikan yang
ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang
dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran
beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan
perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman
subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder
atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata
benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos,
dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa
Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis
berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam."Dalam bahasa
Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu)
yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang
wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba
untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic,
hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia
matang."
Dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan
berikut ini :
1.
Keindahan adalah sesuatu yang
rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat(Tolstoy).
2.
Keindahan adalah keseluruhan
yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan
satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order
of parts in their manual relations and in their relation to the whole
(Baumgarten).
3.
Yang indah hanyalah yang baik.
Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk
perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah,
karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral (Sulzer).
4.
Keindahan dapat terlepas sarna
sekali dari kebaikan (Winehelmann).
5.
Yang indah adalah yang
rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata,
maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah
nyata dan yang nyata adalah yang baik (Shaftesbury).
6.
Keindahan adalah sesuatu yang
dapat mendatangkan rasa senang (Hume).
7.
Yang indah adalah yang paling
banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu
sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan
(Hemsterhuis).
2.2 MANUSIA
Manusia
atau orang dapat diartikan
berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran.Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens
(Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka
juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan,
mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam
masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan
kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain
serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis
kelaminnya.Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah
laki-laki atau perempuan.Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki
dewasa sebagai pria.Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan
dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin,
bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya,
berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi
badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga
negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga
dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman;
musuh) dan lain sebagainya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 DEFINISI MANUSIA
Dari segi ilmu eksakta , manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel
atom yang membentuk jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu Kimia).
Manusia merupakan kumpulan dari berbagai system fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika) .Dari segi ilmu
biologi manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam makhluk
mamalia.
1.
Manusia terdiri dari 4 unsur
yang saling terkait yaitu:
§
Jasad
§
Hayat
§
Ruh
§
Nafs
2.
Manusia sebagai satu
kepribadian 3 unsur yaitu:
§
ID
§
Ego
§
Superego
Hakekat manusia :
·
Mahkluk ciptaan Tuhan yang
terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
·
Mahkluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk lainnya.
·
Mahkluk Biokultural yaitu
mahkluk hayati dan budayawi.
·
Mahkluk ciptaan Tuhan yang
terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan
bekerja dan berkarya.
3.2 DEFINISI KEINDAHAN
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari
sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik,
bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika,
sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah
sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan
keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
·
Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
·
Filsuf abad pertengahan Thomas
Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana
dilihat.
·
Thomas Aquinos (1225-1274)
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat
(Id qout visum placet).
·
Khalil Gibran mengungkapkan
bahwa Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang
tidak memberi namun menerima.
·
Baumgarten adalah Keindahan
adalah keselur uhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian- bagian
yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.
·
The Liang Gie dalam bukunya “
Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris Keindahan
diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan
Spanyol “Bello” , kata-kata itu ber asal dar i bahasa Latin “Bellum” , akar
katanya adalah “Bonum” yang berarti Kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
Dapat membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah.Keindahan dalam suatu kualitas yang
abstrak adalah keindahan yang tak dapat terlihat secara fisik dan bersifat
tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan itu dapat dirasakan,seperti contoh
keindahan ketika merasakan angin yang berhembus. Sedangkan keindahan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan dari Keindahan dalam suatu
kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat dirasakan, dilihat maupun
dapat dikenang selama kita mengingatnya.
3.3 NILAI ESTETIKA
Kata estetika berasal dari kata Aesthesiss yang artinya perasaan
atau sensitivitas, karena memang pada awalnya pengertian ini berhubungan dengan
lidah dan perasaan.Dalam pengertian teknis, Estetika adalah ilmu keindahan atau
ilmu yang mempelajari keindahan, kecantikan secara umum.Estetika adalah salah
satu cabang filsafat.Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas
keindahan.Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa.Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
pengertian keindahan disebut Nilai Estetik.
Membedakan
nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai yang terkandung dari benda atau
sesuatu itu sendiri, yang bersifat baik dari benda yang bersangkutan, atau
sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.Sedangkan
nilai ekstrinsik adalah nilai yang berasal dari luar benda atau sesuatu itu
sendiri yang bersifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk
sesuatu hal lainnya (Instrumental/ Contributory value), yakni nilai yang ber
sifat sebagai alat atau membantu.
3.5 HUBUNGAN MANUSIA dan KEINDAHAN
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan
pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian
(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian
dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik.Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya.Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia.Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran.Keindahan merupakan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah.Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah, karena
dasarnya tidak benar.Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep seni.Dalam seni, seni berusaha memberikan
makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman
keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau
terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan.Alamiah itu adalah
wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri
sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti
pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah,
sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang
yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain
imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai
objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan
orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam
agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan
yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik
hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan,
dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.Pengungkapan keindahan
dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu
pula.Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan
hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam
masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya.Tujuannya tentu
saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi
manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan
keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai yang telah
usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak
sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan
dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan,
derajad wanita lebih rendah dari derajad laki-laki.Tata nilai semacam ini
dipandang sebagai mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga
dikatakan tidak indah.Yang tidak indah harus disingkirkan dan digantikan dengan
yang indah.Yang indah ialah tata nilai yang menghargai dan mengangkat martabat
manusia, misalnya wanita.Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman Balai
Pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum
wanita.Sebagai contoh novel yang menggambarkan keadaan ini ialah "layar
terkembang" oleh Sutan Takdir Alisyahbana, "Siti Nurbaya" oleh
Marah Rusli.
2) Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai
dengan kemerosotan moral.Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku
dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual.Kebutuhan
seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hukum agama, dan
moral masyarakat.Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu
tidak indah. Yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara
lain diungkapkan dalam karya seni. Sebagai contoh ialah karya seni berupa
sanjak yang dikemukakan oleh W.S. Rendra berjudul "Bersatulah
Pelacur-pelacur Kota Jakarta".Di sini pengarang memprotes perbuatan bejad
para pejabat, yang merendahkan derajad wanita dengan mengatakan sebagai
inspirasi revolusi, tetapi tidak lebih dari pelacur.
3) Penderitaan Manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita.Tetapi yang paling
menentukan ialah faktor manusia itu sendiri.Manusialah yang membuat orang
menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati-hati dan
sebagainya.Keadaan demikian ini tidak mempunyai daya tarik dan tidak
menyenangkan, karena nilai kemanusiaan telah diabaikan, dan dikatakan tidak
indah.Yang tidak indah itu harus dilenyapkan karena tidak bermanfaat bagi
kemanusiaan.
4) Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan
keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.Keindahan alam merupakan
keindahan mutlak ciptaan Tuhan.Manusia hanya dapat meniru saja keindahan
ciptaan Tuhan itu. Seindah-indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan
menyamai keindahan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan
Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru
ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa
sangat terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
3.6
CARA-CARA UNTUK
MENGETAHUI SUATU KEINDAHAN
1.
Renungan
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.
2.
Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal.
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatuhal.
3.
Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
Kehalusan berasal dari kata halus artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik (budi bahasa), beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus.
Halus itu berarti suatu sikap manusia dalam pergaulan baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.Sudah tentu sebagai lawannya ialah sikap kasar atau sikap orang-orang yang sedang emosi, bersikap sombong, bersikap kaku sikap orang yang sedang bermusuhan. Oleh karena itu kehalusan dapat menunjukan nilai keindahan seseorang dan sikap kasar bisa mengurangi nilai keindahan dari seseorang.
4.
Kontemplasi
Suatu
proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Disamping itu
seni menurut wataknya akan berpadu dengan keindahan karena itu menurut logika
deduktiv dapa dikatakan bahwa keindahan dalam seni juuga harus di
kontemplasikan.
Kesimpulan ini mengandung dua saran :
a.
Bahwa untuk dapat
menciptakannkeindahan dalam hasil karya seni teerlebih dahulu harus ditempuh
proses kontemplasi.
b.
Keindahan yang berpadu dalam
hasil cipta seni harus dikontemplasikan untuk menemukan rahasia dan nilai-nilai
dibalik keindahan formalnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Setelah kita mempelajari dan mengkaji Hubungan Manusia dan Keindahan
dalam Ilmu Budaya Dasar, maka kami dapat memberikan sebuah analisa yang kami
susun berdasarkan pemahaman dari materi metode dalam Ilmu Budaya Dasar.
- Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebeenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak mempunyai keindahan. Adapun manusia juga mempunyai fitrah kesenangan terhadap keindahan dan kecenderungan terhadap sesuatu yang indah, sehingga hubungan keindahan dan manusia tak dapat dipisahkan.
- Hubungan manusia dan keindahan sangatlah erat, kerena rasa suka akan keindahan sudah menjadi fitrah dalam diri manusia. Meskipun dalam pribadi seseorang tidak dapat melakukan dan menerapkan rasa keindahan pada hakikatnya seseorang tersebut tetap menyukai akan keindahan.
- Banyak cara yang dilakukan oleh manusia itu sendiri dalam mencari keindahan. Orang yang suka terhadap seni maka dia akan menemukan keindahan tersebut dalam kesenian yang digelutinya dan banyak juga cara yang lainnya untuk mencari keindahan yaitu dengan merenungkan suatu hal, dimana dengan perenungan tersebut akan ditemukan rasa dan nilai keindahan yang diinginkan.
Kelompok :
Ø Ajeng Nurfitriani (28111104)
Ø Ajie Massait (28111105)
Ø Arifiya Fajian (
Ø Irma Yuningsih (29111353)
Ø Merdiana Widia Astuti (24111433)
Ø Nur Arif Wicaksono (
Ø Nyimas Eka D.F (25111421)
Ø Syifa Amalia (26111995)
No comments:
Post a Comment