Saturday, January 14, 2012

REPRESENTASI DAN ALUR PEMROSESAN DATA


 Boleh lebih lengkap donwload ajah my  ziddu .. :D
http://www.ziddu.com/download/18235328/makalahREPRESENTASIDANALURPEMROSESANDATA.docx.html
Idealnya, kita ingin berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa lisan atau tertulis. Dalam prakteknya, kita harus mengubah data ke bentuk yang lebih bisa siap diterima oleh mesin.
1.1 KARAKTER
Set huruf, digit (angka), dan simbol lain digunakan untuk merepresentasikan item data → disebut character set (set karakter).
Ex: Tombol space bar dan tombol delete pada keyboard dianggap sebagai bagian dari set karakter dan direpresentasikan dengan “space” dan “del”.

1.2 Bits & Bytes
Bagian data terkecil disebut dengan Bit yang mempunyai nilai; 1 & 0
Komputer bekerja dengan koleksi bit tersebut yang digrupkan untuk memwakili sebuah simbol, misalkan huruf dalam deretan alpabet
Delapan bit data disebut satu Byte (1 byte = 1 bit).
Satu byte data cukup untuk mewakili satu tabel alphanumeric character
Dengan satu byte data komputer dapat menyimpan 256 simbol & karakter yang berbeda

1.3 TRANSMISI KARAKTER
Ketika tombol (key) pada keyboard dari perangkat input komputer ditekan, perangkat tersebut menghasilkan sinyal elektris yang merepresentasikan karakter tombol ke komputer. Transmisi tersebut melewati kabel dari perangkat tersebut ke komputer dan sinyal untuk setiap karakter merupakan rangkaian pulsa elektris yang disebut pulse train (lihat Gambar 1).
Gambar 1. Gambaran sederhana dari data yang sedang ditransmisikan dari perangkat keyboard ke komputer.

1.4 RINCIAN PENTRANSMISIAN KODE
Sekarang kita akan melihat pulse train (rentetan pulsa) secara lebih rinci. Gambar 2 memberi gambaran rinci mengenai kode pulsa untuk "T" yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 2. Rincian transmisi tak-sinkron dari karakter ASCII “T”.
  • Rentetan pulsa lengkap pada Gambar 2 terdiri atas sepuluh pulsa yang berada dalam rangkaian, dimana masing-masing berada pada tingkat tinggi atau tingkat rendah. Dua tingkat ini berturut-turut direpresentasikan dengan 1-an dan 0-an.
  • BIT. Sistem perepresentasian tingkatan pulsa dengan simbol "0" dan "1" sama dengan sistem perepresentasian bilangan yang disebut binary number system (sistem bilangan biner). Sistem bilangan biner juga hanya menggunakan dua simbol "0" dan "1". Perlu diingat bahwa Binary diglTS disebut BITS dan perlu dicatat bahwa pulsa pada Gambar 2 direpresentasikan dengan sepuluh bits, yang dilabeli dengan Bit 0 sampai Bit 9.
  • Character Codes (kode karakter). Kombinasi biasa dari 0-an dan 1-an digunakan untuk bit 1 sampai 7 yang ada pada Gambar 2 telah dipilih untuk merepresentasikan karakter "T". Jadi, kita memiliki "7-bit code yang merepresentasikan karakter "T".
  • ASCII. Kode 7-bit yang baru dideskripsikan sesuai dengan suatu standart yang disebut ASCII. ASCII kependekan dari American Standard Code for Information Interchange. Kode ASCII banyak digunakan di kalangan industri komputer.

Start Bits and Stop Bits. Bit 0 dalam Gambar 2 disebut "start bit". la merupakan bit pertama dalam rentetan pulsa yang akan ditransmisikan. Tujuannya adalah untuk menandai awal pentransmisian karakter ke receiver atau penerima (dalam hal ini komputer). Bit 9, yakni "stop bit", menandai akhir dari pentransmisian.
  • Start bit dan stop bit selalu merupakan polaritas yang berlawanan (yakni. jika salah satu adalah 1, maka yang lain adalah 0), sehingga perubahan tingkal pulsa akan terjadi ketika start bit ditransmisikan. Pada beberapa sistem digunakan dua stop bit.


1.5. Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Proses
Register
- Sejumlah area memori kecil yang digunakan untuk menyimpan instruksi selama proses berlangsung
- Ukuran dari register (work size) sesuai dengan jumlah data yang bisa diproses dalam satu- satuan waktu
- PC register saat ini 32 bit, artinya komputer mampu untuk memproses 4 byte data sekali jalan. Register akan terus berkembang ke 64 bit
RAM
- Ukuran RAM berpengaruh langsung pada speed
- Semakin besar ukuran RAM pada PC akan semaki banyak data disimpan di memori.
- Jika aplikasi tidak cukup di load ke memori, maka secara bergantian dipindahkan ke secondary storage proses ini disebut swapping
The System Clock
- Satu “Tick” dari clock dibutuhkan untuk merubah transistor dari On ke Off disebut dengan Clock Cycle
- Clock Cycle ukuran dalam Hertz (Hz) untuk mengukur Cycle per second. Jika PC
mempunyai kecepatan 300 Mhz, then its system clock “ticks” 300 milion times every second.
- Jika lebih cepat PC Clock berjalan, maka semakin banyak perintah-perintah yang dieksekusi
The Bus
- Sebuah path diantara komponen dan komputer setiap data yang dikirimkan antar komponen melewati path
- Lebar Bus data menentukan seberapa banyak data ditransmisikan diantara CUP dan device lain.
- Peripheral devices are connected to the CPU by an expansion bus

Chace Memory
- Memory kecepatan tinggi untuk menyimpan instruksi yang akan dieksekusi oleh CPU.
- Lokasi Chace langsung pada CPU diantara CPU dengan RAM sehingga lebih cepat dibandingkan dengan RAM.
- CPU Resident chace is called level-1(L1) chace. External chace is called level-2 (L2) chace.
- Kapasiatas Chace memory sangat berpengaruh pada kecepatan komputer.

Odd Parity Check dan Even Parity Check
Bit parity merupakan bilangan biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa jumlah bit yang dikirimkan mempunyai angka satu yang selalu genap atau ganjil. Ada dua varian bit parity, yaitu even parity bit dan odd parity bit. Even parity bit diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah ganjil (berarti membuat total angka 1 berjumlah genap). Odd parity bit akan diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah genap (berarti membuat total angka 1 berjumlah ganjil). Berikut gambaran even dan odd parity bit:


Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode pengoreksi kesalahan (error correcting code) karena tidak ada cara untuk menentukan bit mana yang keliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak berhasil sama sekali. Parity mempunyai keuntungan, yaitu hanya menggunakan satu bit saja dan membutuhkan satu saja gerbang XOR untuk men-generate-nya.
Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter ASCII, karena karakter ini hanya mempunyai 7 bit dan bit ke-8 dapat digunakan untuk bit parity. Sebagai contoh, diasumsikan pengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di sebelah paling kanan. Penjelasan transmisi menggunakan even parity, sebagai berikut:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
B menerima : 10010
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (genap)
Jika transmisi menggunakan odd parity, maka penjelasannya sebagai berikut:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity dan kirim : 10011
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (ganjil).
Mekanisme ini dapat mendeteksi kesalahan bit tunggal, karena jika satu bit berubah ketika melewati jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah angka satu yang tidak benar pada saat data diterima. Pada contoh di atas, B menghitung nilai parity dan mencocokkan dengan bit parity pada nilai yang diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal. Pada contoh di bawah ini akan terjadi kesalahan transmisi pada bit kedua:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 11010
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.
Pada kasus di atas, B menghitung nilai parity (0) tidak sama dengan bit parity (1) pada nilai yang diterima. Hal ini mengindikasikan terjadi kesalahan. Di bawah ini contoh yang sama tetapi dengan kesalahan pada bit parity-nya sendiri.
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.
Sekali lagi, B menghitung keseluruhan odd parity, dan mengindikasikan kesalahan bit. Ada keterbatasan pada skema parity ini, yaitu ketika ada kesalahan pada pengiriman data dengan bit yang salah berjumlah genap seperti pada contoh di bawah ini:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 11011
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0
B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar walaupun sebenarnya data sudah tidak benar.

No comments:

Post a Comment