Boleh lebih lengkap donwload ajah my ziddu .. :D
http://www.ziddu.com/download/18235328/makalahREPRESENTASIDANALURPEMROSESANDATA.docx.html
Idealnya,
kita ingin berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa lisan atau
tertulis. Dalam
prakteknya,
kita harus mengubah data ke bentuk yang lebih bisa siap diterima oleh
mesin.
1.1
KARAKTER
Set
huruf, digit (angka), dan simbol lain digunakan untuk
merepresentasikan item data → disebut character set (set karakter).
Ex:
Tombol space bar
dan tombol delete pada keyboard dianggap sebagai bagian dari set
karakter dan direpresentasikan dengan “space” dan “del”.
1.2
Bits
& Bytes
•
Bagian data terkecil disebut
dengan Bit yang mempunyai nilai; 1 & 0
• Komputer bekerja dengan
koleksi bit tersebut yang digrupkan untuk memwakili
sebuah
simbol, misalkan huruf dalam deretan alpabet
•
Delapan bit data disebut satu
Byte (1 byte = 1 bit).
•
Satu byte data cukup untuk
mewakili satu tabel alphanumeric character
• Dengan satu byte data
komputer dapat menyimpan 256 simbol & karakter yang berbeda
1.3
TRANSMISI KARAKTER
Ketika
tombol (key) pada keyboard dari perangkat input komputer ditekan,
perangkat tersebut menghasilkan sinyal elektris yang
merepresentasikan karakter tombol ke komputer. Transmisi tersebut
melewati kabel dari perangkat tersebut ke komputer dan sinyal untuk
setiap karakter merupakan rangkaian pulsa elektris yang disebut pulse
train (lihat
Gambar 1).
Gambar
1. Gambaran sederhana dari data yang sedang ditransmisikan dari
perangkat keyboard ke komputer.
1.4
RINCIAN PENTRANSMISIAN KODE
Sekarang
kita akan melihat pulse train (rentetan pulsa) secara lebih rinci.
Gambar 2 memberi gambaran rinci mengenai kode pulsa untuk "T"
yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar
2. Rincian transmisi tak-sinkron dari karakter ASCII “T”.
- Rentetan pulsa lengkap pada Gambar 2 terdiri atas sepuluh pulsa yang berada dalam rangkaian, dimana masing-masing berada pada tingkat tinggi atau tingkat rendah. Dua tingkat ini berturut-turut direpresentasikan dengan 1-an dan 0-an.
- BIT. Sistem perepresentasian tingkatan pulsa dengan simbol "0" dan "1" sama dengan sistem perepresentasian bilangan yang disebut binary number system (sistem bilangan biner). Sistem bilangan biner juga hanya menggunakan dua simbol "0" dan "1". Perlu diingat bahwa Binary diglTS disebut BITS dan perlu dicatat bahwa pulsa pada Gambar 2 direpresentasikan dengan sepuluh bits, yang dilabeli dengan Bit 0 sampai Bit 9.
- Character Codes (kode karakter). Kombinasi biasa dari 0-an dan 1-an digunakan untuk bit 1 sampai 7 yang ada pada Gambar 2 telah dipilih untuk merepresentasikan karakter "T". Jadi, kita memiliki "7-bit code yang merepresentasikan karakter "T".
- ASCII. Kode 7-bit yang baru dideskripsikan sesuai dengan suatu standart yang disebut ASCII. ASCII kependekan dari American Standard Code for Information Interchange. Kode ASCII banyak digunakan di kalangan industri komputer.
Start
Bits and Stop Bits. Bit
0 dalam Gambar 2 disebut "start bit". la merupakan bit
pertama dalam rentetan pulsa yang akan ditransmisikan. Tujuannya
adalah untuk menandai awal pentransmisian karakter ke receiver atau
penerima (dalam hal ini komputer). Bit 9, yakni "stop bit",
menandai akhir dari pentransmisian.
- Start bit dan stop bit selalu merupakan polaritas yang berlawanan (yakni. jika salah satu adalah 1, maka yang lain adalah 0), sehingga perubahan tingkal pulsa akan terjadi ketika start bit ditransmisikan. Pada beberapa sistem digunakan dua stop bit.
1.5. Faktor
Yang Mempengaruhi Kecepatan Proses
•
Register
- Sejumlah area memori kecil
yang digunakan untuk menyimpan instruksi selama proses berlangsung
- Ukuran dari register (work
size) sesuai dengan jumlah data yang bisa diproses dalam satu-
satuan
waktu
- PC register saat ini 32 bit,
artinya komputer mampu untuk memproses 4 byte data sekali jalan.
Register akan terus berkembang ke 64 bit
•
RAM
-
Ukuran RAM berpengaruh langsung pada speed
-
Semakin
besar ukuran RAM pada PC akan semaki banyak data disimpan di memori.
- Jika aplikasi tidak cukup di
load ke memori, maka secara bergantian dipindahkan ke secondary
storage proses ini disebut swapping
•
The System Clock
- Satu “Tick” dari clock
dibutuhkan untuk merubah transistor dari On ke Off disebut dengan
Clock Cycle
-
Clock Cycle ukuran dalam Hertz (Hz) untuk mengukur Cycle per second.
Jika PC
mempunyai kecepatan 300
Mhz, then its system clock “ticks” 300 milion times every
second.
- Jika lebih cepat PC Clock
berjalan, maka semakin banyak perintah-perintah yang dieksekusi
•
The Bus
- Sebuah path diantara
komponen dan komputer setiap data yang dikirimkan antar komponen
melewati path
- Lebar Bus data menentukan
seberapa banyak data ditransmisikan diantara CUP dan device lain.
-
Peripheral devices are connected to the CPU by an expansion bus
•
Chace Memory
- Memory kecepatan tinggi
untuk menyimpan instruksi yang akan dieksekusi oleh CPU.
- Lokasi Chace langsung pada
CPU diantara CPU dengan RAM sehingga lebih cepat
dibandingkan
dengan RAM.
- CPU Resident chace is called
level-1(L1) chace. External chace is called level-2 (L2) chace.
-
Kapasiatas Chace memory sangat berpengaruh pada kecepatan komputer.
Odd Parity Check dan Even
Parity Check
Bit parity merupakan bilangan
biner yang ditambahkan untuk meyakinkan bahwa jumlah bit yang
dikirimkan mempunyai angka satu yang selalu genap atau ganjil. Ada
dua varian bit parity, yaitu even parity bit dan odd parity bit. Even
parity bit diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah
ganjil (berarti membuat total angka 1 berjumlah genap). Odd parity
bit akan diset ke 1 jika jumlah angka 1 yang dikirimkan berjumlah
genap (berarti membuat total angka 1 berjumlah ganjil). Berikut
gambaran even dan odd parity bit:
Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode pengoreksi kesalahan (error correcting code) karena tidak ada cara untuk menentukan bit mana yang keliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak berhasil sama sekali. Parity mempunyai keuntungan, yaitu hanya menggunakan satu bit saja dan membutuhkan satu saja gerbang XOR untuk men-generate-nya.
Jika jumlah bit ganjil (termasuk bit parity) berubah pada waktu transmisi, maka bit parity menjadi tidak benar dan mengindikasikan adanya kesalahan pada waktu pengiriman. Oleh karena itu, bit parity merupakan kode pendeteksi kesalahan (error detecting code), dan bukan merupakan kode pengoreksi kesalahan (error correcting code) karena tidak ada cara untuk menentukan bit mana yang keliru. Data harus diabaikan seluruhnya dan mengulangi lagi transmisi dari awal. Pada media transmisi yang terganggu, transmisi yang berhasil akan membutuhkan banyak waktu atau tidak berhasil sama sekali. Parity mempunyai keuntungan, yaitu hanya menggunakan satu bit saja dan membutuhkan satu saja gerbang XOR untuk men-generate-nya.
Bit parity checking sering
digunakan untuk transmisi karakter ASCII, karena karakter ini hanya
mempunyai 7 bit dan bit ke-8 dapat digunakan untuk bit parity.
Sebagai contoh, diasumsikan pengiriman 4 bit dengan nilai 1001,
dengan bit parity terletak di sebelah paling kanan. Penjelasan
transmisi menggunakan even parity, sebagai berikut:
A
akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
B menerima : 10010
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (genap)
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
B menerima : 10010
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (genap)
Jika transmisi menggunakan odd
parity, maka penjelasannya sebagai berikut:
A
akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity dan kirim : 10011
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (ganjil).
A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity dan kirim : 10011
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar (ganjil).
Mekanisme ini dapat mendeteksi
kesalahan bit tunggal, karena jika satu bit berubah ketika melewati
jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah angka satu yang tidak
benar pada saat data diterima. Pada contoh di atas, B menghitung
nilai parity dan mencocokkan dengan bit parity pada nilai yang
diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal. Pada
contoh di bawah ini akan terjadi kesalahan transmisi pada bit kedua:
A
akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 11010
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 11010
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.
Pada kasus di atas, B
menghitung nilai parity (0) tidak sama dengan bit parity (1) pada
nilai yang diterima. Hal ini mengindikasikan terjadi kesalahan. Di
bawah ini contoh yang sama tetapi dengan kesalahan pada bit
parity-nya sendiri.
A
akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak sama.
Sekali lagi, B menghitung
keseluruhan odd parity, dan mengindikasikan kesalahan bit. Ada
keterbatasan pada skema parity ini, yaitu ketika ada kesalahan pada
pengiriman data dengan bit yang salah berjumlah genap seperti pada
contoh di bawah ini:
A
akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 11011
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0
B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar walaupun sebenarnya data sudah tidak benar.
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 11011
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0
B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar walaupun sebenarnya data sudah tidak benar.
No comments:
Post a Comment